Nota Si kecil.... (><,)
Terkebil-kebil mata si kecil melihat bayangan insan yang sedang bertungkus-lumus mengemop lantai di balik pintu biliknya.. Termenung dalam baringan melihat kekhusyukan ibunya di pagi hari itu.. Jarum jam masih bermain di angka 5. Pagi itu masih gelap dan sunyi... Di setiap sunyinya pagi ... insan itulah yang pertama derapan kakinya didengar... Laungan nama dari insan itu dengan senyuman si kecil sambut.. sengaja suka namanya di panggil penuh..
Terima kasih Mak...
*********************************************************************************
Malam itu si kecil membuat kerja sekolahnya yang bertimbun.. Menggunakan meja menjahit sebagai meja kerjanya.. khusyuk sungguh dia...Dalam kekhusyukan itu, tiba-tiba satu pelukan di belakang badannya sedikit mengejutkannya... di toleh kebelakang terlihat ibunya senyum seraya membantunya dalam beberapa soalan yang sedang di usahanya... lantas kesungguhan membuat kerja sekolah malam itu lain macam semangatnya...
Terima kasih Mak...
*********************************************************************************
Si kecil kini menjangkau usia 11 tahun dan kakaknya pula 12 tahun. Di saat itu, bahang UPSR sudah terasa. Cadangan ke tuisyen si ibu suarakan. Masih teringat memori di petang itu. Si ibu mengayuh basikal hijau hak milik kakak sulungnya menuju ke rumah guru tuisyen tersebut untuk menyatakan hasratnya. Panasnya petang itu dan kudratnya si ibu mengayuh basikal hanya tuhan yang tahu.
Terima kasih Mak...
************************************************************************
Di saat menjangkau umur remaja.. si kecil tadi di terpilih masuk ke sekolah asrama… Setiap kali datangnya ibu ayah ke sekolah hampir seharian masa mereka berhabis di situ dan kudrat tenaga mereka juga di gunakan untuk menatap si kecil itu.
Terima kasih Mak...
************************************************************************
Di saat kecewa dalam keputusan Spm.. Si kecil tadi pulang dari sekolah dengan hati yang kusut... Ayat- ayat semangat ibunyalah yang menjadi penawar di setiap kekusutan itu...
Terima kasih Mak...
************************************************************************
Hari itu hari terakhir untuk menukar pilihan kos bagi kemasukan ke IPTA.. si kecil yang sudah bergelar gadis itu seakan yakin dengan pilihannya untuk meletakkan kos senibina di tangga teratas... Sebelum menekan butang kemaskini, si kecil bertanya ibunya buat kali terakhir.. Si Ibu menyuarakan pendapatnya untuk meletakkan kos senibina landskap di tangga kedua . Si gadis menurut tanpa membantah.. Dan kini redhanya seorang ibu ternyata memang luar biasa .. Pilihannya itu seakan pilihan yang tepat bagi si kecil itu kini...
Terima kasih Mak...
************************************************************************
Kini si kecil sudah dewasa... Banyak lagi memori indah bersama ibunya yang masih segar dalam ingatannya.. dan di pilih menjadi semangat di setiap langkahnya...
Mungkin ini hanya secebis dari sepuluh kami....Hebatmu Ibu sudah terserlah walau dari satu....
Belum di dengar nota si kecil dari yang lain...
owh mereka sedang terpana melihat gambar di ataslah tu... (><,) kih kih
Syurga kami di bawah telapak kakimu Ibu...
Terima kasih tak terhingga MAK
No comments:
Post a Comment